The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

IGG Immediately Repairs Waste Installation

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

GLENMORE-Hasil temuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi melalui uji laboratorium yang menyebut, limbah pabrik gula Glenmore telah mencemari sungai hingga menyebabkan ikan banyak yang mati, disikapi oleh pengelola pabrik gula dengan memperbaiki instalasi pengolahan limbahnya.

Direktur utama Industri Gula Glenmore (IGG), Ade Prasetyo, menyambut baik hasil uji laboratorium dari DLH Banyuwangi. Saat musim istirahat giling ini, di manfaatkan untuk melakukan perbaikan IPAL. “Kalau hasil uji laboratorium begitu, kita sikapi positif,He said.

Ade menyebut kalau saat ini tengah melakukan perbaikan instalasi pengolahan limbah. Sebelum musim giling 2017, persoalan limbah sudah terkendali. “Musim giling 2017 itu pada Juni mendatang, Insya Alah nanti semua sudah aman," he said.

Terkait penyebab bocornya limbah, Ade menjelaskan kalau sebenarnya itu semua sudah diantisipasi. It is just, saat itu ada hujan dengan curah cukup tinggi sehingga air yang tertampung dan belum diolah ikut tumpah. “Kemarin itu kena musibah hujan, sehingga ada limbah yang belum terolah masuk ke saluran sungai,the excuse.

According to Ade, saat ini pabrik sedang tidak melakukan penggilingan hingga Juni mendatang. Dalam perbaikan ini, pihaknya menambah kapasitas penampungan yang sebelumnya 100 meter kubik per jam, diperbesar menjadi 130 meter kubik per jam.

“Jumlah itu sudah melebihi kebutuhan," he said. Not only that, pihaknya juga telah memperbaiki saluran air kondensor dan air limbah. So that, air kondensor tidak bercampur dengan air limbah dan itu memudahkan dalam pengolahan menjadi lebih ringan.

“Di tempat IPAL itu kemampuannya lebih kecil dari limbah yang dihasilkan, karena tertambah air kondensor hingga jadi banyak. Sekarang air kondensor dan air limbah kita pisah," he said. Terkait dampak buruk limbah yang bocor ke saluran air sungai, Ade menyebut limbah itu sebenarnya masuk kategori organik dan tidak berbahaya bagi lingkungan.

“Sebetulnya limbah itu organik, hanya menyebabkan ikan kekurangan O 2 just, jadi megap megap," he said. Dari hasil uji laboratorium DLH itu, he still said, dosisnya hanya menyebabkan ikan kekurangan oksigen, dan itu bisa kembali normal saat ada hujan.

“Sampai dosis itu sebetulnya hanya kekurangan O2, begitu kena air hujan bisa normal lagi," he said. As previously reported in this daily, pertanyaan publik terkait penyebab pencemaran air hingga mengakibatkan ribuan ekor mati di sepanjang sungai daerah irigasi Karangdoro terjawab.

Dinas Ling kungan Hidup (DLH) Banyuwangi memastikan pencemaran itu ber sumber dari limbah aktivitas uji coba produksi Industri Gula Glenmore (IGG). Head of DLH Banyuwangi, Husnul Khotimah, mengatakan kepastian itu diperoleh berdasar hasil uji laboratorium air di parit yang mengalirkan air dari IGG ke sungai di daerah irigasi Karangdoro.

DLH sudah melakukan uji laboratorium. Result, semua parameter jelek. It means, pengolahan limbah di IGG tidak memenuhi syarat teknis lingkungan," he said. (radar)