The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Rain 7 Jam, Dozens of Flooded Houses

Photo: Radar Banyuwangi - Jawa Pos
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Photo: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Hujan deras mengguyur wilayah Banyuwangi pada Kamis (28/5/2020) yesterday.

Dilansir dari Radar banyuwangi – Jawa Pos, hujan selama 7 jam (start at 13.00-20.00) itu menggenangi jalanan kota Banyuwangi. Not only that, hujan deras juga merobohkan pohon trembesi di Jalan Ikan Tongkol, Kertosari, Banyuwangi.

Adapun banjir paling parah terjadi di Lingkunan Wonosari, Sobo Village, Jalan Ikan Lumba-Lumba, Kelurahan Karangrejo dan Lingkungan Pakis Rowo. Air sampai masuk ke rumah-rumah warga. At least 28 rumah dan satu musala di Lingkungan Wonosari terendam air.

Sedangkan ketinggian air mencapai 70 centimeters (cm). Until 21.00 last night, air belum juga surut.

Head of Field (Head of Division) Kedaruratan dan Logistik, Regional Disaster Management Agency (BPBD) Banyuwangi Eka Muharam menjelaskan, banjir terjadi karena curah hujan cukup tinggi dan durasinya lama.

“If it rains heavily, Lingkungan Wonosari memang langganan banjir daerah. Selain itu ada barongan bambu yang menyumbat aliran Sungai Bagong,” kata Eka.

Meanwhile, ombak tinggi menerjang perumahan penduduk di sekitar Pantai Muncar Kamis (28/5/2020) yesterday. Perahu dan kapal nelayan yang sandar di Pelabuhan Muncar pun terombang-ambing.

Nelayan tidak berani melaut. Mereka hanya bisa mengawasi perahu dan kapalnya yang nyaris tenggelam di sekitar pelabuhan.

Anginnya besar sekali, ombaknya tinggi dan ganas,” ujar Joko (40) salah satu nelayan asal Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District, Banyuwangi.

Meanwhile, Head of the Supervisory Community Group (Pokmaswas) Pantai Satelit, Tembokrejo Village, Tukimin mengatakan, angin kencang dan ombak besar sebenarnya sudah biasa terjadi setiap musim hujan. Tapi menurutnya ombak yang datang kali ini tinggi sekali.

Mungkin karena dilalui awan hitam dan angin kencang,” kata Tukimin.

Not only that, cuaca ekstrem juga terjadi di daerah Pantai Grajagan, Grajagan village, Kecamatan Purwoharjo Kamis (28/5/2020) yesterday. Sejumlah nelayan yang hendak melaut, akhirnya memilih untuk kembali menepi.

Prakirawan Badan Meteorologi, Climatology, and Geophysics (BMKG) Banyuwangi Gigik Nurbaskoro menjelaskan, ketinggian gelombang di pesisir selatan Jawa Timur atau Samudera Hindia saat ini berkisar antara dua hingga lima meter.

Kondisi gelombang tinggi itu tidak hanya di Pesisir Banyuwangi Selatan saja, tapi juga terjadi di seluruh laut Jawa bagian timur.

Kami imbau warga dan nelayan yang beraktivitas di perairan lebih meningkatkan kewaspadaan,” he appealed.