The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Gas Belerang Normal, Jalur Pendakian Gunung Ijen Dibuka Kembali

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

LICIN – Jalur pendakian di kawah Gunung Ijen dibuka kembali untuk umum sejak pukul 03.00 Monday (6/3) yesterday. Natural Resources Conservation Center (BKSDA) Jatim Wilayah Banyuwangi menyebutkan, jalur pendakian itu dibuka karena kondisi gas belerang di dasar kawah yang sebelumnya berbahaya kini sudah kembali normal.

Kepala BBKSDA III Jatim Kantor Seksi Banyuwangi, Sumpena, mengatakan meski sudah dibuka untuk umum, pihaknya sedikit memberi batasan kepada para pendaki. Selain tidak boleh mendekati kawah dengan radius 1 Km, jalur pendakian juga baru dibu ka pukul 03.00.

”Biasanya pukul 24.00 sudah buka. Untuk antisipasi keselamatan saja, kita buka mulai 03.00 until 12.00 siang saat ini,” kata Sumpena. Terkait larangan mendekat ke dasar kawah hingga radius 1 Km itu berlaku bagi semua pengun jung. However, untuk penambang belerang meski sebelumnya sudah ada yang pingsan karena meng hirup gas belerang, pihaknya tetap memberikan kelonggaran bagi mereka beraktivitas di dasar kawah.

”Penambang belerang sudah paham dengan kondisi kawah di bawah. Larangan mendekat ke kawah hanya untuk pengunjung. Ini mohon diperhatikan,"he said. Head of Volcano Observation Post (GAPP) Ijen, Heri Bambang Purwanto, mewanti-wanti pengunjung mematuhi arahan agar tidak mendekat ke kawah hingga radius 1 Km.

Dalam kondisi normal atau tidak normal pun, jauh-jauh hari sebelumnya pihaknya sebenarnya sudah merekomendasikan agar pendaki tidak mendekat ke dasar kawah dengan radius 1 Km, karena gas belerang tidak baik bagi pernapasan manusia.

Cuaca di kawasan kawah Gunung Ijen pada malam hari masih sering hujan. Hujan pada malam bisa menjadi pemicu meningkatnya aktivitas gas belerang di dasar kawah. ”Kalau malam hari tidak ada matahari, gas belerang sulit terurai. Apalagi saat kondisi hujan. So, lebih baik mendaki siang hari. Sinar matahari itu bisa mengurai gas belerang di kawasan kawah,” jelas Heri.

Previously reported, masyarakat yang ingin menikmati fenomena blue fire di kawah Gunung Ijen tampaknya harus bersabar. Because, since 01.00 Sunday (5/3) kemarin pendakian ditutup semen ara oleh BKSDA Jawa Timur lantaran gas belerang yang mengandung hidrogen sulfida (H2S) di dasar kawah mengalami peningkatan.

Peningkatan gas beracun itu mengakibatkan seorang penambang pingsan. Beruntung nyawanya masih bisa diselamat kan petugas. Oleh teman-teman sesama penambang dan petugas, penambang yang terkena gas beracun itu langsung diberi pertolongan dengan dibawa ke Puskesmas Licin.

Penambang bernama Madikan asal Blimbingsari itu diketahui sudah siuman setelah mendapatkan pertolongan cepat dari petugas BKSDA dan pihak petugas Polsek Licin. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum gas belerang Ijen mengalami peningkatan, sempat terdengar suara letupan di dasar kawah. Sesaat setelah terdengar letupan itu, gas belerang di dasar kawah langsung mengalami peningkatan intensitas. (radar)

Exit mobile version