The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Two Buskers Beat Up Mentally Disturbed Youth

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – SHP's adventure is over, 17, a month as a fugitive from the Blambangan Police. Teenagers from the Jajangpenatu Environment, Kampung Malay village, Banyuwangi, itu ditangkap polisi saat berkeliaran di sekitar Stasiun Kereta Api (KA) Karangasem, Glagah District, Last Monday night (19/3).

SHP yang sehari-hari menjadi pengamen jalanan itu diburu polisi karena diduga terlibat aksi pengeroyokan bersama IM, temannya yang masih buron. Yang dikeroyok adalah Topan Hidayat, 32, warga Jalan Musi, Organizing Village, Banyuwangi District. “Korban dikeroyok SHP dan IM,” kata Kapolsek Blambangan, AKP Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Monip.

Aksi pengeroyokan yang dilakukan SHP dan IM sebenarnya terjadi 24 February 2012 then. around 19.00, korban yang sedang berada di Lingkungan Setrokemanten, Tukangkayu Village, bertemu pengamen tersebut. “Korban
yang mengalami gangguan mental itu sering mengangkatangkat tangan,he explained.

Dikira, korban mengangkat tangan karena akan menyerang tersangka. So, SHP dan IM langsung memukuli korban. “Saya memukul tiga kali. IM hanya sekali,” jelas SHP kepada polisi kemarin. Akibat dikeroyok kedua tersangka, korban mengalami luka serius. Dua giginya rontok, hidungnya pecah dan banyak mengeluarkan darah, dan luka dahi. “Setelah kejadian, keluarga korban langsung melapor tapi para tersangka sudah menghilang,” jelas Monip.

Dari dua tersangka, sampai saat ini masih satu tersangka yang berhasil ditangkap. Satu tersangka lagi masuk daftar pencarian orang (DPO) police. “IM yang menghilang ini kita masukkan DPO,” cetus Monip. (radar)