The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Dilanda Kemarau, Debit Sungai di Banyuwangi Turun Drastis

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Advertorial
Dilanda Kemarau, Debit Sungai di Banyuwangi Turun Drastis

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beserta jajaran SKPD saat meninjau debit air sungai. (Photo: Special).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id – Kemarau mulai mengancam debit air sungai di Banyuwangi. Rat-rate, debitnya turun drastis hingga 50 percent. Meski turun, pasokan air untuk persawahan diklaim masih aman. However, pembagian airnya diperketat.

Salah satu sungai yang debit airnya turun adalah aliran Dam Karangdoro, Tegalsari District. Dam di Banyuwangi selatan ini debitnya biasanya mencapai 8.000 liters per second. Now, turun hingga 4.000 liters per second. Even, bulan depan jika kemarau berlanjut diprediksi akan tinggal separuhnya.

Memang debit air sungai turunnya sangat tajam akibat kemarau,” kata Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo, Wednesday (1/11/2023).

Meski mengkhawatirkan, debit air yang ada masih mencukupi untuk mengairi areal persawahan. Pihaknya menerapkan pembagian bergilir seminggu sekali.

“Kita terapkan pembagian air setiap minggu ketiga saluran sekunder yang ada. Sehingga semuanya masih mendapatkan jatah air,he explained.

Tak hanya air irigasi, air bersih di sejumlah wilayah di Banyuwangi juga terganggu. Terkait kondisi ini, Regional Disaster Management Agency (BPBD) Banyuwangi terus menyalurkan pasokan air bersih ke warga. The target, untuk kebutuhan air minum dan kebutuhan rumah tangga.

“Already 235.000 liter air kita salurkan selama musim kemarau ini,” kata Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto.

Pasokan air bersih ini disalurkan sedikitnya ke-12 desa. Masing-masing di Kecamatan Kalipuro, Tegaldlimo, Violation, Bangorejo, Cluring, Gambiran dan Genteng. Pengiriman air bersih terus dilakukan seiring permintaan warga.

Khusus kawasan pertanian, Pemkab Banyuwangi meminta petani menunda penanaman komoditi pertanian yang membutuhkan banyak air. One of them, rice plants.

“However, bagi petani yang sudah terlanjur menanam padi, kita pastikan akan tetap mendapatkan pasokan air. Apalagi yang lahannya masuk Rencana Tata Tanam Global, kami prioritaskan. Sehingga tidak sampai terjadi gagal panen,” tegas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

» Click more news on Google News INDONESIAN VOICE

herald : Muhammad Nurul Yakin
Editor : Imam Hairon


source