The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Law  

Chased by Satpolair, The Fish Bomber Leaves His Catch

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

WONGSOREJO – Praktik penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau bom tampaknya masih marak terjadi di perairan Wongsorejo. Saturday (11/2) kemarin anggota Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Banyuwangi berhasil mengamankan satu perahu dan satu kuintal ikan yang ditinggalkan enam nelayan di Pantai Bimorejo, Wongsorejo District.

Perahu dan ikan itu ditinggal pemiliknya lantaran sebelumnya sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas patroli Satpolair Polres Banyuwangi dan enam nelayan tersebut di perairan. Dear, karena takut ditangkap petugas, saat perahu sandar di Pantai Bimorejo, enam nelayan kabur dan masuk ke perkampungan warga.

Information obtained by Jawa Pos Radar Banyuwangi, penyisiran yang dilakukan petugas Satpolair Polres Banyuwangi itu berlangsung sejak pukul 06.00 yesterday. Ada dua tim yang bertugas. Tim pertama bertugas menyisir sepanjang menyisir perairan dari Pulau Tabuhan hingga Pantai Bimorejo, sementara tim kedua menyisir pantai di Kecamatan Wongsorejo.

”Tim perairan dipimpin Kanit Penegakan Hukum, Aiptu I Gede Ika Darmayasa dan tim kedua saya yang pimpin,” kata Subandi. Nah, saat tim pertama yakni tim perairan melakukan penyisiran, petugas menemukan perahu yang dicurigai menangkap ikan dengan cara mengebom di utara Pulau Tabuhan.

By officers, perahu itu diminta untuk menepi ke tempat pelelangan ikan (TPI) Pantai Bimorejo. Oleh tim kedua yang ada di darat, mereka sudah ditunggu. But honey, perahu yang membawa satu kuintal ikan ini tidak mendarat di TPI Bimorejo, melainkan mendarat di sebelah TPI.

It seems, para nelayan yang diketahui ada enam orang ini sudah mengetahui bahwa mereka sudah ditunggu di TPI Bimorejo sehingga mereka memilih mendarat di pantai lainnya. ”Kami tunggu di TPI tidak sandar-sandar, ternyata mereka mendarat di pantai sebelah TPI. Mereka berhasil kabur, tapi barang bukti perahu kayu bermesin diesel dan ikan hasil tangkapan ditinggal,” tandas Subandi.

Subandi added, indikasi pengeboman ikan di perairan Wongsorejo ini memang begitu marak. Practice, kebanyakan para pelaku menggunakan dua perahu untuk melakukan aksi mengebom ikan. Satu perahu bertugas menceburkan bom, sementara satu perahu bertugas untuk menangkap ikan hasil pengeboman.

Meanwhile, untuk keenam pelaku yang saat ini masih buron masih dilakukan pengejaran oleh petugas kepolisian. Barang bukti yang disita petugas juga disaksikan oleh perangkat desa setempat dan salah satu orang tua dari pelaku. ”Semua identitas pelaku sudah kita kantongi. Mereka akan kita panggil untuk menghadap ke markas untuk dimintai keterangan," he concluded. (radar)

Keywords used :