The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Bareskrim Polri Garebek House in Genteng Kulon Village Banyuwangi, keep it safe 20 Foreigner: Becomes a shelter for foreigners from Thailand and China

bareskrim-polri-gerebek-rumah-di-desa-genteng-kulon-banyuwangi,-amankan-20-orang-asing:-jadi-penampungan-wna-asal-thailand-dan-tiongkok
Bareskrim Polri Garebek House in Genteng Kulon Village Banyuwangi, keep it safe 20 Foreigner: Becomes a shelter for foreigners from Thailand and China
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Radarbanyuwangi.id – Diduga menampung warga negara asing (DO), sebuah rumah di Jalan Gajah Mada, Sawahan hamlet, Kulon Tile Village, Tile District, digerebek oleh anggota dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Rabu (26/6) around 18.00.

In that operation, polisi yang berpakaian preman berhasil mengamankan 20 orang WNA asal China dan Thailand. Semua orang asing itu, langsung dimasukkan ke mobil dan dibawa ke Jakarta. “Saya datang, sudah banyak orang di rumah itu,” terang Kepala Dusun Sawahan, Kulon Tile Village, Tile District, Arif Rahman Hakim.

Penggrebekan yang dilakukan anggota Bareskrim Polri itu, light him, dilakukan sekitar pukul 18.00. Ia datang ke lokasi setelah salat magrib. “Saya ditelpon oleh anggota Polsek Genteng untuk datang ke TKP setelah magrib," he explained.

Saat datang ke rumah yang ada di jalan raya pusat Kota Genteng itu, it's clear, penggerebekan sudah dilakukan oleh anggota dari Mabes Polri. Ia terkejut dengan sejumlah orang asing sudah berkumpul di rumah tersebut. "Exist 20 orang asing, 16 orang laki-laki dan empat orang perempuan," he explained.

Menurut Arif, rumah yang dibuat menampung orang asing itu, it's clear, dianggap misterius. Because, tidak memiliki izin dan tidak diketahui oleh warga sekitar.

Dari depan, rumah itu tampak kosong dengan tertutup pagar besar. “Rumah itu tidak ada daftarnbya, kami mulai tingkat RT sampai pemerintah desa tidak tahu,said Arif.

Dari penggrebekan rumah yang ada di wilayahnya ini, Arif mengaku mencari informasi lebih lanjut mengenai pemilik rumah tersebut. “Pemilik rumah saya tidak tahu siapa, saat ini masih dalam pencarian,he explained.

Dari informasi yang diperoleh, he continued, penghuni rumah yang digerebek itu, biasanya keluar pada siang atau sore hari saat pasar sedang ramai, dan pulang dini hari.

Aktivitas di dalam rumah tidak ada yang mengetahui. “Kalau pagar dibuka seperti tidak ada rumah, jadi kelihatan seperti tidak ada aktivitas di dalam," he said.

Salah satu warga sekitar, Sulastri, 46, yang setiap hari jualan kopi mengungkapkan rumah yang digerebek polisi itu hampir tidak pernah dibuka. Warga sekitar, tidak mengetahui ada orang di dalamnya. “Tahu-tahu saat ada penggerebekan itu," he said.

Suasana di sekitar rumah itu, he said, setiap hari selalu sepi seperti rumah kosong. Posisi rumah yang tertutupi bangunan lain, membuat bangunan itu tidak terlihat ada aktivitas di dalamnya. “Apalagi posisi rumahnya agak ke dalam, tidak kelihatan jika ada rumah di dalamnya," he said.

Sulastri juga menceritakan siang hari sekitar pukul 12.00, ia didatangi oleh sejumlah pembeli. Pembeli itu menanyakan tentang mobil plat nomor DK yang sering lalu lalang di jalan tersebut. “Saya bilang kalau memang Banyuwangi dekat dengan Bali," he said.

Pembeli itu, it's clear, mengaku berasal dari Kecamatan Klakah, Lumajang Regency. Saat membeli kopi, pembeli itu mengaku tertarik dengan aktivitas di sekitar rumah tersebut. “Saya bilang tidak tahu pemilik rumah itu,He said.

Unit Head (Kanit) Reskrim Polsek Genteng, Ipda Dimas Setyo Nugroho saat dikonfirmasi engatakan, penggerebekan itu dilakukan oleh anggota dari Bareskrim Polri.


Page 2

Thursday, 27 June 2024 | 23:00 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Diduga menampung warga negara asing (DO), sebuah rumah di Jalan Gajah Mada, Sawahan hamlet, Kulon Tile Village, Tile District, digerebek oleh anggota dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Rabu (26/6) around 18.00.

In that operation, polisi yang berpakaian preman berhasil mengamankan 20 orang WNA asal China dan Thailand. Semua orang asing itu, langsung dimasukkan ke mobil dan dibawa ke Jakarta. “Saya datang, sudah banyak orang di rumah itu,” terang Kepala Dusun Sawahan, Kulon Tile Village, Tile District, Arif Rahman Hakim.

Penggrebekan yang dilakukan anggota Bareskrim Polri itu, light him, dilakukan sekitar pukul 18.00. Ia datang ke lokasi setelah salat magrib. “Saya ditelpon oleh anggota Polsek Genteng untuk datang ke TKP setelah magrib," he explained.

Saat datang ke rumah yang ada di jalan raya pusat Kota Genteng itu, it's clear, penggerebekan sudah dilakukan oleh anggota dari Mabes Polri. Ia terkejut dengan sejumlah orang asing sudah berkumpul di rumah tersebut. "Exist 20 orang asing, 16 orang laki-laki dan empat orang perempuan," he explained.

Menurut Arif, rumah yang dibuat menampung orang asing itu, it's clear, dianggap misterius. Because, tidak memiliki izin dan tidak diketahui oleh warga sekitar.

Dari depan, rumah itu tampak kosong dengan tertutup pagar besar. “Rumah itu tidak ada daftarnbya, kami mulai tingkat RT sampai pemerintah desa tidak tahu,said Arif.

Dari penggrebekan rumah yang ada di wilayahnya ini, Arif mengaku mencari informasi lebih lanjut mengenai pemilik rumah tersebut. “Pemilik rumah saya tidak tahu siapa, saat ini masih dalam pencarian,he explained.

Dari informasi yang diperoleh, he continued, penghuni rumah yang digerebek itu, biasanya keluar pada siang atau sore hari saat pasar sedang ramai, dan pulang dini hari.

Aktivitas di dalam rumah tidak ada yang mengetahui. “Kalau pagar dibuka seperti tidak ada rumah, jadi kelihatan seperti tidak ada aktivitas di dalam," he said.

Salah satu warga sekitar, Sulastri, 46, yang setiap hari jualan kopi mengungkapkan rumah yang digerebek polisi itu hampir tidak pernah dibuka. Warga sekitar, tidak mengetahui ada orang di dalamnya. “Tahu-tahu saat ada penggerebekan itu," he said.

Suasana di sekitar rumah itu, he said, setiap hari selalu sepi seperti rumah kosong. Posisi rumah yang tertutupi bangunan lain, membuat bangunan itu tidak terlihat ada aktivitas di dalamnya. “Apalagi posisi rumahnya agak ke dalam, tidak kelihatan jika ada rumah di dalamnya," he said.

Sulastri juga menceritakan siang hari sekitar pukul 12.00, ia didatangi oleh sejumlah pembeli. Pembeli itu menanyakan tentang mobil plat nomor DK yang sering lalu lalang di jalan tersebut. “Saya bilang kalau memang Banyuwangi dekat dengan Bali," he said.

Pembeli itu, it's clear, mengaku berasal dari Kecamatan Klakah, Lumajang Regency. Saat membeli kopi, pembeli itu mengaku tertarik dengan aktivitas di sekitar rumah tersebut. “Saya bilang tidak tahu pemilik rumah itu,He said.

Unit Head (Kanit) Reskrim Polsek Genteng, Ipda Dimas Setyo Nugroho saat dikonfirmasi engatakan, penggerebekan itu dilakukan oleh anggota dari Bareskrim Polri.

Exit mobile version