The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Part of Operation Trisila, Three KRIs berthed in Banyuwangi

bagian-dari-operasi-trisila,-tiga-kri-sandar-di-banyuwangi
Part of Operation Trisila, Three KRIs berthed in Banyuwangi
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Radarbanyuwangi.id – Tiga kapal perang dengan berbagai spesifikasi bersandar di Banyuwangi Jumat (5/7). Ketiga kapal tersebut yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351, KRI Layang-635, dan KRI Teluk Ende-517.

Ketiga kapal tersebut menjadi bagian dari armada yang dilibatkan pada Operasi Trisila III. Operasi Trisila III ini tengah digelar Komando Armada (Co-fleet) II di beberapa wilayah Indonesia bagian selatan dan timur.

KRI Ahmad Yani bersandar di pelabuhan PT Pusri. Sedangkan KRI Teluk Ende disandarkan di dermaga di dekat pangkalan TNI Angkatan laut (Lanal) Banyuwangi. Begitu juga KRI Layang yang disandarkan tak jauh dari dua dermaga tersebut.

Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo yang memimpin operasi tersebut mengatakan, Operasi Trisila digelar selama 37 day. Dimulai dari tanggal 3 July, rombongan KRI berangkat dalam satu konvoi dari Surabaya.

From Surabaya, rombongan KRI tersebut menuju wilayah Banyuwangi dan Bondowoso untuk menggelar beberapa kegiatan. Baik pendaratan pasukan maupun kegiatan sosial dan lingkungan.

Read Also: Jemaah Haji Mulai Kumpulkan Koper, Berkemas Pulang ke Tanah Air: Terbang dari Madinah Minggu, Tiba di Banyuwangi Selasa

Next, konvoi kapal perang itu akan berangkat menuju Cilacap, lalu ke Denpasar, Labuan Bajo, Waingapu, Kupang, Mataram, dan kembali lagi ke Surabaya.

”Tugas utama kami menjaga dan melindungi kepentingan nasional. Because of that, rute operasi ini di sekitar wilayah perbatasan. Second, kami juga beroperasi untuk menindak pelanggaran hukum yang terjadi di laut,” kata Amrin.

Amrin menambahkan, at least there 577 personel TNI AL yang dibawa tiga KRI tersebut. Mereka berasal dari berbagai kesatuan.

Read Also: Hit by Heavy Rain in the Early Morning, SDN Teacher's Room Roof 2 Temuasri Banyuwangi Immediately Collapsed: There were no fatalities, Losses estimated at Rp 100 Million

Termasuk kru KRI dan Marinir. Tak hanya membawa kapal perang, konvoi itu juga melibatkan helikopter dan pesawat udara untuk memperkuat senjata armada terpadu dalam Operasi Trisila.

”Kami mengunjungi wilayah yang memiliki Lanal. Termasuk Banyuwangi ini," he said.

Amrin berharap, dengan operasi ini keamanan maritim di wilayah operasi patroli bisa terjaga. Besides that, masyarakat setempat juga bisa melihat lebih dekat alat utama sistem senjata (defense equipment) milik TNI AL yang tengah menjalankan operasi keamanan maritim.

”Ada KRI Ahmad Yani, kapal fregat. Kami juga membawa rudal. Ada KRI Layang, kapal perang cepat dan kapal landing ship tank (LST) KRI Ende. So, di sepanjang wilayah kami juga menggelar latihan-latihan,” he said.

Meanwhile, Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz menambahkan, di Banyuwangi ada beberapa agenda yang akan dilakukan oleh personel dari Satgas Operasi Trisila. Di antarnya penanaman mangrove dan pelepasan tukik di Pantai Cemara.


Page 2


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Tiga kapal perang dengan berbagai spesifikasi bersandar di Banyuwangi Jumat (5/7). Ketiga kapal tersebut yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani-351, KRI Layang-635, dan KRI Teluk Ende-517.

Ketiga kapal tersebut menjadi bagian dari armada yang dilibatkan pada Operasi Trisila III. Operasi Trisila III ini tengah digelar Komando Armada (Co-fleet) II di beberapa wilayah Indonesia bagian selatan dan timur.

KRI Ahmad Yani bersandar di pelabuhan PT Pusri. Sedangkan KRI Teluk Ende disandarkan di dermaga di dekat pangkalan TNI Angkatan laut (Lanal) Banyuwangi. Begitu juga KRI Layang yang disandarkan tak jauh dari dua dermaga tersebut.

Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Amrin Rosihan Hendrotomo yang memimpin operasi tersebut mengatakan, Operasi Trisila digelar selama 37 day. Dimulai dari tanggal 3 July, rombongan KRI berangkat dalam satu konvoi dari Surabaya.

From Surabaya, rombongan KRI tersebut menuju wilayah Banyuwangi dan Bondowoso untuk menggelar beberapa kegiatan. Baik pendaratan pasukan maupun kegiatan sosial dan lingkungan.

Read Also: Jemaah Haji Mulai Kumpulkan Koper, Berkemas Pulang ke Tanah Air: Terbang dari Madinah Minggu, Tiba di Banyuwangi Selasa

Next, konvoi kapal perang itu akan berangkat menuju Cilacap, lalu ke Denpasar, Labuan Bajo, Waingapu, Kupang, Mataram, dan kembali lagi ke Surabaya.

”Tugas utama kami menjaga dan melindungi kepentingan nasional. Because of that, rute operasi ini di sekitar wilayah perbatasan. Second, kami juga beroperasi untuk menindak pelanggaran hukum yang terjadi di laut,” kata Amrin.

Amrin menambahkan, at least there 577 personel TNI AL yang dibawa tiga KRI tersebut. Mereka berasal dari berbagai kesatuan.

Read Also: Hit by Heavy Rain in the Early Morning, SDN Teacher's Room Roof 2 Temuasri Banyuwangi Immediately Collapsed: There were no fatalities, Losses estimated at Rp 100 Million

Termasuk kru KRI dan Marinir. Tak hanya membawa kapal perang, konvoi itu juga melibatkan helikopter dan pesawat udara untuk memperkuat senjata armada terpadu dalam Operasi Trisila.

”Kami mengunjungi wilayah yang memiliki Lanal. Termasuk Banyuwangi ini," he said.

Amrin berharap, dengan operasi ini keamanan maritim di wilayah operasi patroli bisa terjaga. Besides that, masyarakat setempat juga bisa melihat lebih dekat alat utama sistem senjata (defense equipment) milik TNI AL yang tengah menjalankan operasi keamanan maritim.

”Ada KRI Ahmad Yani, kapal fregat. Kami juga membawa rudal. Ada KRI Layang, kapal perang cepat dan kapal landing ship tank (LST) KRI Ende. So, di sepanjang wilayah kami juga menggelar latihan-latihan,” he said.

Meanwhile, Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz menambahkan, di Banyuwangi ada beberapa agenda yang akan dilakukan oleh personel dari Satgas Operasi Trisila. Di antarnya penanaman mangrove dan pelepasan tukik di Pantai Cemara.