GAMBIRAN – Para petani cabai, tampaknya banyak yang kelimpungan. Tanaman cabai yang sudah siap panen, mendadak rusak dengan memutih dan kempes. Akibatnya, hasil panen menurun hingga 10 persen. Belum diketahui pasti penyebab rusaknya tanaman cabai itu.
Tapi anehnya, cabai yang siap dipanen itu warnanya jadi pudar dan rusak dari dalam. “Lagi ada serangan hama, tapi hama apa kita belum tahu,” cetus Edi Utomo, 27, salah satu petani cabai asal Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.
Edi mengaku belum tahu cara membasmi hama yang menyerang tanaman cabai miliknya. Sebab, ini jenis penyakit baru dan terlihat mencolok sejak musim tanam sekarang. “Ini penyakit baru, perlu dilakukan pemeriksaan,” katanya.
Serangan hama pada tanaman cabai itu, terang dia, dianggap cukup merugikan karena berpengaruh terhadap hasil petik. Dicontohkan, di lahan miliknya dengan luas satu hektare lebih yang biasanya mendapat 40 karung, dengan serangan hama ini yang terbuang bisa lima karung lebih.
“Yang rusak bisa 2,5 kuintal, atau sekitar lima karung besar,” jelasnya. Untuk mengatasi serangan ini, terang dia, satu-satunya cara hanya menunggu produsen obat pertanian, termasuk mengetahui jenis penyakitnya. “Biasanya nanti ada obatnya, Cuma sekarang belum ada,” jelasnya. (radar)