Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dibangun Masa Bupati Anas, Mangkrak di Era Bupati Ipuk; Begini Penampakan Gedung RTH Rogojampi Banyuwangi

dibangun-masa-bupati-anas,-mangkrak-di-era-bupati-ipuk;-begini-penampakan-gedung-rth-rogojampi-banyuwangi
Dibangun Masa Bupati Anas, Mangkrak di Era Bupati Ipuk; Begini Penampakan Gedung RTH Rogojampi Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Proyek Gedung Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi Banyuwangi mulai dibangun pada 2016. Tepatnya awal periode kedua Bupati Abdullah Azwar Anas.

Namun hingga kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani saat ini, bangunan RTH di kecamatan Rogojampi itu belum selesai sepenuhnya. Bahkan, kondisinya cenderung memprihatinkan.

Bangunan RTH Rogojampi ini berada di Pasar Hewan Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Bangunan itu telah menghabiskan dana APBD hingga miliaran rupiah itu. Pada tahun 2024 ini, kondisinya tidak terawat dan terkesan dibiarkan terbengkalai.

 “Sangat disayangkan, dibangun bagus tapi tidak jelas akan digunakan untuk apa,” terang salah satu tokoh pemuda Rogojampi, R Ainur Rofqi.

Menurut Rofqi, jika RTH itu dikelola dengan baik, akan menjadi ladang tambahan untuk perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Kalau RTH Rogojampi bisa diselesaikan dan segera difungsikan, pasti akan lebih ramai. Para pedagang dan pelaku UMKM bisa berkembang,” ungkap ketua Forum Solidaritas Pemuda (Fosda) asal Dusun Sidomulyo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi ini.

Meski belum bisa beroperasi seperti layaknya RTH lain, kata Rofqi, para pemuda sering membuat acara di gedung RTH Rogojampi seperti senam bersama, bakti sosial, dan kegiatan sosial lainnya.

Ketua Forum Rogojampi Bersatu (FRB) Irfan Hidayat mengaku sangat menyayangkan pembangunan RTH Rogojampi di Desa Gitik yang tak kunjung tuntas.

Padahal, pembangunan gedung tersebut sudah menelan anggaran hingga miliaran rupiah. “Percuma kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi,” cetusnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU-CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, bangunan eksisting itu sebagian dari rencana membangun RTH terpadu di semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dan itu amanah regulasi terkait lingkungan hidup.

“RTH terpadu itu multifungsi, untuk aktivitas warga seperti kegiatan olahraga, ekonomi, budaya dan lainnya,” katanya.

Hanya saja. Jelas dia, pandemi Covid 19 menjadikan rencana pentahapan pembangunan RTH terpadu di Desa Gitik itu tersendat. 

“Anggaran beberapa tahun terserap untuk pemulihan pasca Covid-19, utamanya UMKM dan perbaikan jalan,” jelas lelaki yang akrab disapa Yayan ini.

Dampak laninya, kata Yayan, anggaran terserap untuk pemulihan ekonomi, utamanya UMKM. Mulai tahun anggaran 2023 dan 2024, menyisir ulang pentahapan pembangunan fisik yang belum tuntas karena anggaran digunakan untuk support pemulihan pandemi Covid 19.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Proyek Gedung Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi Banyuwangi mulai dibangun pada 2016. Tepatnya awal periode kedua Bupati Abdullah Azwar Anas.

Namun hingga kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani saat ini, bangunan RTH di kecamatan Rogojampi itu belum selesai sepenuhnya. Bahkan, kondisinya cenderung memprihatinkan.

Bangunan RTH Rogojampi ini berada di Pasar Hewan Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Bangunan itu telah menghabiskan dana APBD hingga miliaran rupiah itu. Pada tahun 2024 ini, kondisinya tidak terawat dan terkesan dibiarkan terbengkalai.

 “Sangat disayangkan, dibangun bagus tapi tidak jelas akan digunakan untuk apa,” terang salah satu tokoh pemuda Rogojampi, R Ainur Rofqi.

Menurut Rofqi, jika RTH itu dikelola dengan baik, akan menjadi ladang tambahan untuk perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Kalau RTH Rogojampi bisa diselesaikan dan segera difungsikan, pasti akan lebih ramai. Para pedagang dan pelaku UMKM bisa berkembang,” ungkap ketua Forum Solidaritas Pemuda (Fosda) asal Dusun Sidomulyo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi ini.

Meski belum bisa beroperasi seperti layaknya RTH lain, kata Rofqi, para pemuda sering membuat acara di gedung RTH Rogojampi seperti senam bersama, bakti sosial, dan kegiatan sosial lainnya.

Ketua Forum Rogojampi Bersatu (FRB) Irfan Hidayat mengaku sangat menyayangkan pembangunan RTH Rogojampi di Desa Gitik yang tak kunjung tuntas.

Padahal, pembangunan gedung tersebut sudah menelan anggaran hingga miliaran rupiah. “Percuma kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi,” cetusnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU-CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, bangunan eksisting itu sebagian dari rencana membangun RTH terpadu di semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dan itu amanah regulasi terkait lingkungan hidup.

“RTH terpadu itu multifungsi, untuk aktivitas warga seperti kegiatan olahraga, ekonomi, budaya dan lainnya,” katanya.

Hanya saja. Jelas dia, pandemi Covid 19 menjadikan rencana pentahapan pembangunan RTH terpadu di Desa Gitik itu tersendat. 

“Anggaran beberapa tahun terserap untuk pemulihan pasca Covid-19, utamanya UMKM dan perbaikan jalan,” jelas lelaki yang akrab disapa Yayan ini.

Dampak laninya, kata Yayan, anggaran terserap untuk pemulihan ekonomi, utamanya UMKM. Mulai tahun anggaran 2023 dan 2024, menyisir ulang pentahapan pembangunan fisik yang belum tuntas karena anggaran digunakan untuk support pemulihan pandemi Covid 19.