Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Damkarmat Banyuwangi, Yopi Bayu Irawan Sebut Kebakaran Lahan Hingga Perumahan di Banyuwangi Sering Disengaja

damkarmat-banyuwangi,-yopi-bayu-irawan-sebut-kebakaran-lahan-hingga-perumahan-di-banyuwangi-sering-disengaja
Damkarmat Banyuwangi, Yopi Bayu Irawan Sebut Kebakaran Lahan Hingga Perumahan di Banyuwangi Sering Disengaja
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id-Memasuki babak akhir musim kemarau, kasus kebakaran lahan hingga perumahan warga di wilayah Kabupaten Banyuwangi masih terus terjadi. Padahal, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi sudah sering melakukan sosialisasi untuk mencegah kebakaran.

Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Damkarmat Banyuwangi, Yopi Bayu Irawan, kemarin (10/10). Menurut Yopi, intensitas kebakaran lahan dan perumahan meningkat di tengah musim kemarau ini. “Saat ini kebakaran semakin meningkat, ini karena musim kemarau juga,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Yopi menyebut Damkarmat sudah sering memberikan imbauan untuk menekan angka kebakaran lahan. Sosialisasi dilakukan dengan kirim surat ke kantor kecamatan untuk diteruskan ke pemerintah desa. “Kita juga melalui Grup WA,” katanya.

Isi imbauan itu, jelas dia, tidak hanya berkaitan kebakaran lahan. Tapi juga berkaitan dengan rekomendasi peremajaan instalasasi listrik perumahan. “Sosialisasi ini kita lakukan sejak awal musim kemarau lalu,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Keluhkan Asap dari Tempat Pengolahan Sampah di Kedungrejo Muncar Banyuwangi

Yopi menyebut musim panen tebu yang sedang terjadi saat ini, juga memperpanjang laporan terkait kebakaran yang terjadi di sejumlah lahan pertanian. “Pembakaran sampah panen juga kerap terjadi, ini banyak menimbulkan kebakaran,” terangnya.

Menurut Yopi, beberapa daerah yang kerap melakukan pembakaran sisa tebangan tebu di wilayah penanganannya itu, seperti di Dusun Nganjukan, Desa Karangsari dan di Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. “Saya sampai hapal, kalau ada warga yang lapor ada lahan kebakaran, biasanya sengaja dibakar,” tuturnya.

Selama ini, jelas dia, pemilik lahan yang melakukan pembakaran sisa tebangan dan daun tebu itu, selalu melakukan aksinya pada sore hari. “Biasanya sore hingga malam, memang ada yang jaga, tetap saja itu membahayakan karena apinya pasti membesar,” cetusnya.

Untuk membersihkan sampah atau limbah bekas panenan tebu, Yopi meminta petani menggunakan cara lain, sehingga tidak membahayakan. “Saat musim kemarau ini rawan terjadi kebakaran,” katanya.(sas/abi)