Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cuaca Panas dan Hujan, Wereng Serang Persawahan di Dusun Lidah, DesaKecamatan Gambiran

cuaca-panas-dan-hujan,-wereng-serang-persawahan-di-dusun-lidah,-desakecamatan-gambiran
Cuaca Panas dan Hujan, Wereng Serang Persawahan di Dusun Lidah, DesaKecamatan Gambiran
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Hama wereng menyerang persawahan di wilayah Kecamatan Genteng dan Gambiran. Dan itu mengancam produktivitas panen padi. Cuaca yang tidak menentu, mendukung perkembangan wereng yang berpotensi merusak hasil panen petani.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Genteng, Endah Apriliani menyampaikan, wereng biasanya menyerang tanaman padi ketika memasuki fase generatif. Fase ini  terjadi saat tanaman padi mulai menunjukkan perkembangan pada tangkai biji. “Fase generatif terjadi sekitar usia 45 hari,” ujarnya.

Pada tahap ini, lanjut dia, tanaman padi mulai menghasilkan biji beras. Sehingga wereng menghisap cairan batang tanaman dan membuat tanaman rusak. “Cuaca yang panas terus-menerus diselingi hujan, sangat cocok untuk perkembangan wereng,” kata Endah.

Endah menegaskan meski wereng merajalela di sejumlah persawahan. Para petani berhasil mengatasi masalah tersebut.  “Petani di daerah Desa Kaligondo dan Desa Genteng Wetan berhasil mengendalikan serangan tersebut,” katanya.

Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi hama wereng. Salah satunya dengan penyemprotan obat dan pengawasan intensif dilakukan secara rutin. “Alhamdulillah, hingga kini tidak ada yang sampai gagal panen,” ujarnya.

Baca Juga: Asosiasi Cabai Surati Presiden Jokowi, Diskopumdag Upayakan Koneksi Industri untuk Petani

Meskipun hama wereng mulai merebak di persawahan milik warga, Endah mengaku masih bersyukur tidak ada kejadian yang merugikan petani secara signifikan. “Alhamdulillah, tidak ada petani yang gagal panen karena wereng,” tuturnya.

Serangan wereng juga terjadi di Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran, para petani berusaha keras menangkal hama dengan penyemprotan pestisida. Erfan, 59, asal Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon mengaku tanaman padinya di persawahan Dusun Lidah, Desa Gambiran diserang wereng. “Saya langsung melakukan penyemprotan, khawatir kalau terlambat tanaman bisa rusak,” jelas Erfan.

Tanaman padi yang diserang wereng berusia antara 60 hingga 80 hari. Tanaman yang berumur anatra itu, rentan mengalami kerusakan jika tidak segera ditangani. Ia harus menyemprotkan obat serangga dan penyubur tanaman beberapa kali sebelum masa panen. “Kalau tidak sering memberikan obat, butir padi bisa menghitam dan rusak,” tandasnya.(rei/abi)