Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berpotensi Tsunami, Early Warning System (EWS) di Pantai Selatan Diaktifkan

berpotensi-tsunami,-early-warning-system-(ews)-di-pantai-selatan-diaktifkan
Berpotensi Tsunami, Early Warning System (EWS) di Pantai Selatan Diaktifkan
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Perangkat Early Warning System (EWS) yang dipasang di Pantai Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, dan di Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran masih terus diaktifkan, Minggu (13/10).

Alat untuk mendeteksi bila akan ada tsunami itu, akan dilakukan pemeriksaan secara berkala, karena memiliki peran yang sangat penting. “EWS itu akan mengeluarkan sirine apabila terjadi gempa yang berpotensi timbulnya tsunami,” kata anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jawa Timur, Ismanto.

Menurut Ismanto, alat itu dipasang di sejumlah titik pantai mulai dari Kecamatan Pesanggaran hingga Kecamatan Wongsorejo yang berpotensi terjadi tsunami. “Alat yang dipasang di Muncar dan Pesanggaran, kondisinya masih berfungsi,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Baca Juga: Harga Kambing Banyuwangi Sedang Murah, Peternak di Tojo Sempu Fokus Sistem Breeding

Pengaktifan EWS ini, terang dia, karena sepanjang garis Pantai Banyuwangi yang mencapai 175 kilometer itu berpotensi tsunami. “Dengan dipasang EWS diharapkan bisa membantu masyarakat karena mengeluarkan peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami,” paparnya.

Meski secara fisik alat-alat itu berada di pinggir pantai, jelas dia, kendali agar alat ini mengeluarkan bunyi alarm tetap berada di kantor BPBD Banyuwangi. “Pemantauannya tetap berada di sini (BPBD), kalau ada kondisi yang mengarah ke bencana alam (tsunami), baru kita aktifkan alarm tersebut,” paparnya.

Setiap perawatan beberapa unit EWS tersebut, masih kata dia, tim BPBD Banyuwangi juga memberikan sosialisasi kepada warga. “Sudah kami sosialisasikan seperti apa kerja alat ini, jangan sampai warga bingung ketika ada alarm berbunyi,” ungkapnya.

Percobaan alat-alat tersebut, lanjut dia, akan dilakukan secara berkala. Menurut Ismanto, alat tersebut nantinya akan diuji coba pada 26 Desember. “Tiap bulan sekali diuji coba, tepatnya pada tanggal 26. Itu sekaligus mengingat tragedi tsunami Aceh pada 26 Desember 2004,” pungkasnya seraya menyebut percobaan akan dilakukan dengan volume alarm yang tidak maksimal.(sas/abi)