Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Benarkah Kemiskinan di Banyuwangi Lebih Rendah dari Nasional dan Provinsi? Gak Percaya Ini Angka Pastinya

benarkah-kemiskinan-di-banyuwangi-lebih-rendah-dari-nasional-dan-provinsi?-gak-percaya-ini-angka-pastinya
Benarkah Kemiskinan di Banyuwangi Lebih Rendah dari Nasional dan Provinsi? Gak Percaya Ini Angka Pastinya
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Rendahnya angka kemiskinan di Banyuwangi mengundang perhatian Satuan Tugas Konvergensi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Jumat (27/9), Satgas P3KE datang ke Banyuwangi untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

Satgas mengecek sendiri bagaimana penanganan kemiskinan ekstrem di Banyuwangi.

Salah satu lokasi yang didatangi adalah Dusun Patoman Timur, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.

Ketua Satgas Konvergensi P3KE Arif Budimanta datang bersama Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi.

Mereka melihat langsung bagaimana penanganan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi terhadap warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

Satgas juga melihat sistem pemberian Rantang Kasih yang disalurkan kepada warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

”Kalau kita melihat result (hasilnya), Banyuwangi termasuk yang paling rendah angka kemiskinan ekstremnya. Lebih rendah dari tingkat nasional dan Provinsi Jatim,” ujar Ketua Satgas Konvergensi P3KE Arif Budimanta.

Angka Kemiskinan Ekstrem

Tahun 2022

Nasional: 2,04%Jawa Timur: 1,80 %

Banyuwangi: 0,98%

Tahun 2023

Nasional: 1,12 %Jawa Timur: 0,82 %

Banyuwangi: 0,43 %

Tahun 2024

Nasional: 0,83 %Jawa Timur: 0,66 %

Banyuwangi: 0,29%


Page 2

Menurut Arief, rendahnya angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi tak lepas dari kolaborasi, sinergi, dan konvergensi antara Pemkab Banyuwangi dengan stakeholder, termasuk BUMN dan lembaga filantropi.

Pemkab fokus pada perlindungan sosial untuk mengurangi beban kelompok miskin. Kemudian BUMN sebagian fokus dengan CSR untuk peningkatan pendapatan.

Lembaga filantropi membantu Pemkab untuk mengatasi merek yang tidak ter-cover program sosial.

”Kalau kerja sama ini dipertahankan, ke depan bukan hanya menurunkan kemiskinan ekstrem, tapi juga bisa meningkatkan kelompok miskin menjadi kelompok ekonomi menengah. Sebaliknya yang menengah bisa menjadi sejahtera,” imbuh Arif.

Mantan anggota DPR RI periode 2009–2014 itu menambahkan, pemerintah pusat terus berupaya mendorong turunnya angka kemiskinan ekstrem.

Namun, lokus untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem berada di wilayah desa dan perkotaan.

Karena itu, peran pemerintah daerah bersama SKPD dan DPRD menjadi penentu efektivitas penurunan angka penurunan ekstrem.

”Kita lihat Banyuwangi (bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem) karena kepala daerah cepat tanggap, DPRD juga memiliki kepedulian dan komitmen untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Memang dibutuhkan komitmen aksi dan komitmen politik,” tegasnya.

Kunjungan Satgas Konvergensi P3KE juga dilakukan di Desa Badean, Kecamatan Kabat. Di sana, Satgas melihat keluarga miskin ekstrem yang ada di desa tersebut.

Tinjau lapangan dilanjutkan dengan mengunjungi nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekar) di Desa Telemung. Di sana Satgas melihat bagaimana dampak pemodalan yang dilakukan untuk peningkatan pendapatan warga miskin. (fre/aif/c1)


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Rendahnya angka kemiskinan di Banyuwangi mengundang perhatian Satuan Tugas Konvergensi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Jumat (27/9), Satgas P3KE datang ke Banyuwangi untuk melihat langsung kondisi di lapangan.

Satgas mengecek sendiri bagaimana penanganan kemiskinan ekstrem di Banyuwangi.

Salah satu lokasi yang didatangi adalah Dusun Patoman Timur, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.

Ketua Satgas Konvergensi P3KE Arif Budimanta datang bersama Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi.

Mereka melihat langsung bagaimana penanganan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi terhadap warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

Satgas juga melihat sistem pemberian Rantang Kasih yang disalurkan kepada warga yang masuk kategori miskin ekstrem.

”Kalau kita melihat result (hasilnya), Banyuwangi termasuk yang paling rendah angka kemiskinan ekstremnya. Lebih rendah dari tingkat nasional dan Provinsi Jatim,” ujar Ketua Satgas Konvergensi P3KE Arif Budimanta.

Angka Kemiskinan Ekstrem

Tahun 2022

Nasional: 2,04%Jawa Timur: 1,80 %

Banyuwangi: 0,98%

Tahun 2023

Nasional: 1,12 %Jawa Timur: 0,82 %

Banyuwangi: 0,43 %

Tahun 2024

Nasional: 0,83 %Jawa Timur: 0,66 %

Banyuwangi: 0,29%

Exit mobile version