Istiqomah menuturkan, saat kejadian berlangsung, dirinya se dang berada di dalam warung bersama kedua anaknya yang masih balita. Saat itu angin berembus dari arah barat. “Seperti suara gemuruh, lalu menabrak atap warung hingga ter bang berhamburan ke jalan,” ceritanya. Melihat atapnya beterbangan, Istiqomah lari sambil membawa kedua anaknya yang masih balita. Mereka bersembunyi di bawah rombong. “Setahun lalu di bulan yang sama, atap warung ini juga terbang,” keluhnya. Berapa perkiraan kerugian akibat kejadian tersebut? Istiqomah mengaku belum tahu secara pasti. “Tapi perkiraannya sekitar Rp 2 juta,” sebutnya. Sampai kemarin sore, atap warung tersebut masih dibenahi keluarga dan tetangga Is t qomah. (radar)