BANYUWANGI – Batik karya Industri Kecil dan Menengah (IKM) Banyuwangi siap menancapkan hegemoni di tingkat dunia. Batik asal Bumi Blambangan bakal tampil di ajang internasional, yakni Indonesia Fashion Week (IFW) yang digeber di Jakarta Convention Center (JCC), 1 Februari sampai 5 Februari mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 71 koleksi batik akan ditampilkan pada ajang fashion terbesar tanah air tersebut. Dikoordinasi fashion desainer asli Banyuwangi, Irma Lumiga, batik bertema Sekar Jagat Banyuwangi akan disuguhkan kepada para pencinta mode tanah air dan internasional.
Beberapa busana yang bakal ditampilkan di ajang bergengsi itu dipamerkan di hadapan sejumlah awak media kemarin (26/1). Penampilan para model yang mengenakan batik Banyuwangian itu dilakukan dalam rangkaian Press Conference di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, tampil di ajang fashion sekaliber IFW akan semakin memajukan industri batik lokal Bumi Blambangan. Sebab, batik khas kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini akan semakin dikenal publik secara luas, tidak hanya di seantero tanah air, tetapi juga internasional.
Anas mengatakan, para perajin batik lokal perlu dukungan untuk berkembang. Jadi tidak hanya diberi pelatihan, mereka juga perlu dibantu mengembangkan pemasaran. “Kalau cuma dilatih tapi tidak dibantu promosi, tentu kurang optimal. Nah, keikutsertaan di IFW ini membuat batik Banyuwangi semakin dikenal dan ikut mewarnai industri fashion nasional,” ujarnya.
Anas menambahkan, lewat IFW, pemkab juga ingin mendorong pelaku industri kreatif batik agar dapat meningkatkan kualitas karyanya. Berbagai gagasan dan ide kreatif dari desainer-desainer ternama akan menjadi inspirasi yang membuka wawasan desainer lokal Banyuwangi yang baru merintis karir.
“Kami ingin desainer batik daerah dapatmeningkatkan kualitas karyanya dan mampu diterima ke tataran lebih luas di level nasional,” kata Anas. Sementara itu, desainer asal Banyuwangi yang sukses mengembangkan industri fashion di Bali, Irma Lumiga, menuturkan kain batik yang digunakan untuk mengkreasi busana yang bakal ditampilkan pada ajang IFW 2017 merupakan hasil karya IKM Bumi Blambangan.
“Setelah show, pakaian itu akan kami berikan kepada IKM sebagai cenderamata,” cetusnya. Irma menuturkan, mengikuti ajang Internasional sekelas IFW akan semakin mengangkat pamor batik Banyuwangi. Menurut dia, penampilan dalam IFW merupakan satu kesatuan dengan gelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi setiap tahun. Irma mengaku bangga dilibatkan dalam peragaan busana membawa nama daerah asalnya ini.
“Kami berupaya menyuguhkan desain yang kental dengan nuansa lokal, namun memiliki cita rasa global,” kata dia. Dijelaskan, tema Sekar Jagad Banyuwangi membawa makna keberagaman Banyuwangi. Ragam desain busana yang diangkat oleh Irma akan menyuguhkan aneka motif batik khas yang sudah menjadi pakem batik Banyuwangi, seperti Gajah Oling, Paras Gempal, Mata Pitik, Gedekan, Kelabangan, dan Blarak Sempal, dan lain-lain. (radar)